Jumat, 05 Agustus 2011

ARSITEKTUR MODERN EKLEKTISME DAN NEO-KLASIK

Arsitektur Eklektikisme abad XIX
Pada akhir jaman klasik timbul kejenuhan terhadap bentuk, konsep dan norma arsitektur klasik yang sudah merajai dunia arsitektur sejak ribuan tahun sebelumnya. Pada masa itu berkembanglah pola pikir eklektik yang kemudian menyebar ke seluruh dunia melalui penjelajahan dan penaklukan oleh Bangsa Eropa ke seluruh penjuru dunia pada masa colonial dan pasca colonial Eklektik artinya memilih terbaik dari yang sudah ada sebelumnya. Arsitektur Eklektisme adalah aliran memilih, memadukan unsur-unsur atau gaya ke dalam bentuk tersendiri. Arsitek, pemilik bangunan atau keduanya bersama memilih secara bebas, gaya-gaya atau bentuk-bentuk paling cocok dan pantas menurut selera dan status sosio-ekonomi mereka.
Berdasarkan arti katanya sesungguhnya eklektisme sudah sejak Renaisanse dimana elemen Romawi digabung dengan unsur lain dan Romawi mengambil bentuk Yunani digabung dengan unsur lain. Dari segi sejarah cirri pengulangan bentuk lama sering disebut : Post Renaisan, Neo Klasik, dan Kolonial Arsitektur modern perkembangnnya dimulai dengan Eklektisme, selain karena kejenuhan pola klasik lama juga karena semakin banyak pilihan untuk digabungkan atau diulang tetapi da-lam pola, konsep, bentuk baru.
Pada abad XIX bentuk, langgam, konstruksi dan bahan-bahan bangunan dalam arsitektur semakin berkembang bervariasi sehingga pilihan pun semakin banyak. Dalam sejarah perkembangan arsitektur, istilah Eklektisme dipakai untuk menandai ge-jala pemilihan atau pencampuran gaya-gaya pada abad XIX masa berakhirnya Klasikisme, masa awal Modernisme dan bukan pencampuran mau pun perkembangan pada masa sebelumnya.
Eklektisme menandai perkembangan arsitektur abad XIX, dengan ketidakpastian langgam. Pencampuran bentuk menghasilkan langgam tersendiri, memperlihatkan adanya pola pikir akademis, tetapi dalam bentuk yang masih konservatif. Fungsi bangunan disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan yang lebih banyak dibandingkan dengan masa sebelumnya, seperti adanya balai kota; opera; pavilliun; museum; dan lain-lainnya. Arsitektur Eklektikisme pada awal abad XIX mengandung rasa sentimen dan nostalgia pada keindahan langgam masa lampau. Mengulang keindahan unsur-unsur klasik dan dipadukan atau diterapkan secara utuh. Pengulangan kembali secara utuh terkadanga dapat dikatakan Neo-Klasik.

Faktor- Faktor Penyebab Timbulnya Eklektisme

1. Masyarakat sedang cenderung mengalami kejayaan, ratio ekonomi dan imperialisme kaum lapisan tengah, yang disebut sebagai kaum borjuis.
2. Adanya mental penjiplak yang menimbulkan dualisme yang tragis bila mengingat bahwa manusia barat kreatif. Dualisme antara statika bahkan kemacetan cipta karya arsitektur dengan dinamika serta sukses luar biasa dari alam dan teknologi.
3. Ketidaktenteraman ini pada pergantian abad XIX -XX mencari obat dan gerakan gaya yang disebut art noveau .
4. Tugas arsitek terlanjur disempitkan menjadi ahli dekorasi, akhirnya karya-karya arsitektur menjadi tidak berkembang, tidak dihasilkan karya-karya lain tidak monoton.

2.1    Eklektikisme dan Neo-Klasikisme di berbagai Negara
2.1.1 Eklektisme di Inggris
2.1.1  British Museum London (1823-1846); Sir Robert Smirke
Gedung ini digunakan untuk menyimpan koleksi benda-benda kuno dan perpustakaan.


Dapat dilihat pada gambar bahwa pada bagian depan atau pintu masuk terdapat portico mendukung sebuah pedimen bergaya Romawi dengan kolom-kolom ionic octastyle , menerus berderet hingga sayap kanan dan kirinya.


2. 1. 2 Albert Memorial (1863-1872); London; Sir George Gilbert Scott
Albert Memorial monument dibuat untuk memperingati Pangeran Albert yang merupakan suami dari Ratu Victoria.
Monumen ini didominasi konsep gotik. Bagian utama monument ini adalah patung duduk Pangeran Albert diatas sebuah ketinggian pedestal (landasan berbentuk segi empat terbuat dari granit dan marmer, penuh dengan relief yang biasanya digunakan untuk menaruh patung dan pajangan sejak zaman romawi dan yunani kuno); berada dibawah sebuah ciborium (cungkup dengan empat buah kolom bentuk Romawi). Atap cungkup meruncing keatas penuh dengan ornament seperti banyak terdapat pada gereja-gereja Gotik.




2.1.3 . House of Parliament London; Sir Charles Barry (1795-1860)

Detail otentiknya memancarkan karakter kuno dari kebangkitan kembali Gothic pada masa itu. Pada bagian atas keempat sisi sebuah menara yang lainnya terdapat jam besar, diberi nama Big Ben menjadi pertanda kota London. Sering juga disebut New Palace of Westminster karena bangunan lama musnah terbakar tahun 1834 kemudian didirikan gedung baru berdasarkan sayembara yang dimenangkan oleh Sir Charles Barry.
Beberapa hal penting dalam pembuatan House Of Parliement sehingga dikatakan sebagai arsitektur eklektik adalah:
  • Detail otentik dari Pugin dapat memancarkan karakter kuno dari kembalinya Gotic pada masa itu
  • Penampilannya dapat memberikan kesan formal meskipun kompleks gedung ini tidak sepenuhnya simetris
  • Kesan formal dipadukan dengan kesan informal terutama apabila dipandang dari arah seberang sungai dengan adanya menara-menara menjulang ke atas pada bagian-bagian dalam kompleks yang letaknya beraturan

  • 2.1.4. Fitzwilliam Museum (1837-1847); Cambridge; George Basev

    Bercorak Korinthian, dengan kolom-kolom langsing berkepala penuh ukiran, menyangga pediment penuh ukiran pula, diadaptasikan dalam bentuk portico “raksasa” jauh lebih besar dari aslinya. Pada ujung kiri-kanan terdapat penonjolan dengan kolom-kolom pada sudutnya mem-bentuk pandangan depan simetris, dalam hal ini ciri Barok lebih dominan.

    2.1.5. S. George’s Hall (1840-1854);Liverpool; Harvey Lonsdale Elmes


Bangunan Neo-Klasik dengan interior ruang konser berbentuk elips, dikelilingi oleh balkon disangga oleh deretan caryatid (kolom berbentuk patung manusia). Aspek klasik dalam hal ini adalah Yunani, Romawi dengan sumbu melintang membujur yang sangat kuat, sehingga membentuk bangunan simetris dan membuatnya berkesan megah.



3 komentar:

TOLONG COMENT YA^^