Jumat, 05 Agustus 2011

Eklektisme dan neoklasik di Perancis


2.2.1.La Fontaine Saint Michael Paris (1856-1860); Perancis; Gabriel Davioud

Monumen berbentuk air mancur, sebagai pengakhiran sebuah deretan apartemen. Hasil kolaborasi arsitek dan pematung, mengambil bentuk pelengkung dan tiang-tiang dari berbagai monumen di Itali. Patung dan hiasan lebih menonjol dari unsur arsitektural lainnya. Bagian utama monumen berupa patung terletak di bawah pelengkung, sebagai simbol kemenangan Santo Michael. Di atas terdapat pedimen berbentuk kombinasi antara segi empat dan pelengkung-pelengkung.

2.2.2. Opera de Paris (1861-1874); Jean Louis Charles Garnier




Banyak dipengaruhi oleh prinsip Beaux-Arts, khususnya dalam pengambilan unsure-unsur Renaisans dan Barok. Terlihat pada ornamen dan bentuk dekorasi yang bermodel klasik Barok hampir memenuhi semua bagian bangunan; juga pada denahnya yang simetris diperkuat oleh sumbu-sumbu apabila ditarik garis diantara ruang-ruangnya.


2.2.3. Arc de Triomphe de L’Etoile Paris (1806-1836); Jean Franqois Therese Chalgrin




Monumen yang pada dinding-dindingnya penuh dengan relief dan patung. Pada keempat kakinya terdapat tangga untuk naik kelantai yang berada di atas pelengkung, saat ini digunakan untuk museum. Menggambarkan kemenangan dan kejadian penting dalam masa pemerintahan Napoleon.



2.2.4. Gereja Katolik Madelaine (1807-1842); Pierre Vignon





Merupakan contoh representatif dari arsitektur Eklektik. Mengambil gaya kuil antik Romawi berciri Korinthian, octastyle , dan peripteral sebagaimana terlihat pada kolom-kolom, kepala-tiang, dan pedimen penuh dengan hiasan dan patung.



1.2.5.1    Gare de L`est oleh francois Alexandre Duquesney
Cirri klasik pada Gare de L`est terlihat pada tampak depan yang simetris dengan bagian tengah atas terdiri dari gable dengan patung dipuncaknya lebih mundur dari dua bidang menonjol kiri kanan.

 


 Bagian depan didominasi oleh sebuah pelengkung dengan kaca dan deretan patung. Pada bagian bawah pelengkung terdapat deretan kolom-kolom silindris sederhana dari orde doric. Kiri kanannya diapit oleh kontruksi dinding menonjol pada sudut-sudutnya dihias kolom romawi.

2.2.6. Katedral Sainte Marie Mejeure


 
Gaya arsitekturnya mengulang dan memasukan berbagai keanggunan bentuk klasik  antara lain romanesquee prancis yang dapat dilihat pada pelengkung jendea, pintu dan ornament. Tiga kubah utama besar di tengah di apit dua kiri kanan menjulang membentuk pandangan simetris diambil dari Bizantine. Penggunaan bahan dinding setempat dengan selang seling warna tua dan muda membuat garis horizontal merupakan cirri arsitektur mediterania.
Eklektisme terlihat dari pencampuran budaya sebagai akibat etak geografisnya dan fungsi kota maseilles sebagai kota pelabuhan dan persinggahan di Eropa.


2.2.7  Mausoleum untuk Queen Louise(1810);Schloss Charlottenburg; Karl Friedrich Schinkel

Berlanggam arsitektur yang berbentuk kuil Yunani dari order Dorik, dalam hal ini terdapat pedimen ganda yang satu di atas lainnya.


2.2.8. Schausspielhaus (1819-1821); Berlin; Karl Friedrich Schinkel





Bentuk keseluruhan mengambil inspirasi kuil Corinthian ditandai dengan kesederhanaan pada bnetuk denah yang hanya berbentuk persegi, ketinggian, ornament pada bagian atas kolom dan pediment.
Sedangkan untuk perbedaannya terletak pada tangga depan yang merupakan elemen tersendiri atau tidak menyatu dengan unit utama.
Entablature semacam kolom melintang antara kolom dengan pedimen menerus sekeliling bagian atas dinding-dinding luar. Unsur Renaisans terdapat pada bag. Bawah dari sayap kiri dan kanan pada bangunan simetris ini, berupa konstruksi berkesan kokoh dengan garis-garis horizontal dan deretan jendela yang monoton.










1 komentar:

TOLONG COMENT YA^^