Jumat, 05 Agustus 2011

eklektisme dan neoklasik di Jerman, Italy,Amerika dan Indonesia


JERMAN
2.3.1. Altes Museum, Berlin (1823-30); Karl Friedrich Schinkel



Unsur Yunani terutama kolom ionic, denah yang sederhana simetris dengan sisi-sisi segi empat tanpa penonjolan. Bangunan tengah berbentuk rotunda dengan kolom seperti partenon.

ITALY


2.4.1 Munomen Victor Emanuel (1885-1911) Guiseppe Sacconi.




Terdiri dari platform atau panggung teras dan trap naik. Bangunan sangat simetris pada titik sentral terdapat patung Emmanuel. Latar belanag dinding melengkung. Unit pelengkung ini terdiri dari deretan kolom Corinthian dari Yunani Hellenic. Kolom mendukung sebuah attic penuh ornament. Pada deretan kolom sebagai akhiran terdapat pavilion atau unit yang menonjol pada sisi kiri kanan juga penuh dengan patung dan relief.


AMERIKA

2.5.1. Jefferson Memorial (1934-1943); Amerika Serikat; John Russel Pope








Pada bangunan jefferson memorial dapat dilihat penggabungan atau pemilihan arsitektur lama namun dengan dimensi yang cukup besar.
Identik dengan Pantheon Roma dengan portico berkolom Dorik delapan buah menyangga sebuah pedimen. Portico ini menempel pada sebuah rotunda (ruangan berdenah lingkaran) dikelilingi oleh kolom Dorik. Ditengah rotunda terdapat patung Thomas Jefferson menghadap ke Tidal Basin. Kemegahan memorial ini selain dibentuk oleh arsitekturnya sendiri, lokasinya yang luas terbuka juga oleh ketinggian letaknya dengan tangga selebar portico.

2.5.2. Gedung Capitol, Washington (1792-1827); Amerika Serikat; William Thornton, Eitinne Hallet, George Hadfield,

Banyamin Latrobe dan Charles Bulfinch Terdiri dari bangunan tunggal besar, simetris. Sumbu utama didominasi oleh kubah yang merupakan salah satu terbesar di dunia. Puncak kubah terdapat patung kemerdekaan setinggi 6 meter diatas pattern dengan kolom penyangga silindris. Kubah bergaya Bizantine berada di atas dinding tambour. Dengan jari-jari yang berumpak. Di bawah tambour terdapat rotunda atau ruang berdenah lingkaran. Dari rotunda terdapat ruang persegi yang maju portico dengan kolom-kolom ionic.
Aspek reinesanse diterapkan di gedung Capitol pada bentuk keseluruhan yang melebar, deretan jendela dan kolom-kolom monoton di bagian depan dan belakang

INDONESIA

2.6.1. Gereja Katedral (1891-1901); Jakarta; Dijkmans seorang pastor arsitek dan dilanjutkan oleh MJ Hulswit dari biro arsitek Fernon Belanda







Bentuk sepenuhnya mengambil gothic dengan denah berbentuk salib simetris dengan nave atau ruang umat di tengah dan nave arcade pada kiri kanannya. Pintu bergaya Inggris dengan pelengkung majemuk, runcing di atas dan kolom silindris. Di atas pintu terdapat rose window dengan elemen radial gothic.
Menara tinggi masing-masing dihias dengan menara runcing penuh ornament dari baja merupakan modernisasi dari Gothic karena biasanya menggunakan konstruksi batu.


2.6.2  Gereja Protestan Blenduk Semarang (1778-1814) W.Westmaans dan HPA de Welde



Lantai dasar tiga trap dengan landasan cukup tinggi. Unit utama berbentuk Rotunda tetapi segi delapan suatu bentuk yang jarang pada gereja. Pintu masuk ke empat arah mata angin. Setiap pintu masuk mempunyai porch atau konstruksi menempel bangunan utama untuk peralihan luar dalam. Ruang masuk utama dari selatan lebih besar berupa portico. Lebih banyak pengaruh Renaisance. Kolom-kolom campuran Doric dan Corinthian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TOLONG COMENT YA^^